Militer.me – Otoritas China mengumumkan pihaknya tengah membangun fasilitas terowongan angin (wind tunnel) yang berpotensi menjadi yang tercepat di dunia. Di fasilitas itu, China akan menguji coba senjata hipersonik yang diklaim bisa mencapai wilayah Amerika Serikat (AS) hanya dalam 14 menit.
Wind tunnel merupakan alat yang biasa digunakan dalam penelitian aerodinamik untuk mempelajari efek pergerakan udara melewati objek solid. Wind tunnel biasanya berbentuk sebuah pipa atau terowongan panjang dengan objek yang diuji coba berada di tengah-tengahnya.
Dilaporkan South China Morning Post (SCMP) dan dilansir International Business Times (IBT), Kamis (16/11/2017), fasilitas ini merupakan bagian dari program pengembangan senjata supersonik China. Teknologi hipersonik disebut telah menjadi elemen penting dalam keamanan nasional China.
Para peneliti menargetkan untuk menguji penerbangan hipersonik yang mampu membawa senjata di dalam wind tunnel itu pada tahun 2020 mendatang. Pengujian akan dilakukan pada kecepatan hingga 12 kilometer per detik, atau 26.843 mil per jam, atau 43.199 kilometer per jam.
SCMP menyebut, sebuah senjata yang bergerak dengan kecepatan itu, akan mampu menjangkau pantai barat AS dari China dalam waktu kurang dari 14 menit.
“Ini akan mendorong penerapan teknis untuk teknologi hipersonik, kebanyakan di sektor militer, dengan menduplikasi lingkungan penerbangan hipersonik yang ekstrem, jadi masalahnya bisa ditemukan dan diselesaikan di daratan,” ucap Zhao Wei, peneliti senior China yang terlibat dalam proyek ini, seperti dikutip SCMP. Zhao juga menjabat Wakil Direktur Laboratorium Dinamika Gas Suhu Tinggi pada Akademi Ilmiah China di Beijing.
Uji coba di daratan akan mengurangi risiko kegagalan secara signifikan saat uji terbang pesawat hipersonik dimulai nantinya.
Saat ini, wind tunnel paling cepat di dunia adalah fasilitas LENX-X milik AS di Buffalo, New York, yang mampu beroperasi hingga kecepatan 10 kilometer per detik — 30 kali kecepatan suara. Pesawat hipersonik sendiri merupakan jenis pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 5 — lima kali kecepatan suara, atau di atasnya.
Tahun 2011, militer AS menguji coba pesawat tak berawak hipersonik bernama HTV-20 yang mengudara pada kecepatan Mach 20. Namun penerbangan hipersonik itu hanya bertahan selama beberapa menit sebelum pesawat tak berawak itu jatuh ke Samudera Pasifik.
China sendiri telah tujuh kali menguji terbang pesawat terbang layang (glider) hipersonik jenis WU-14 pada Maret lalu. Glider itu mampu terbang dengan kecepatan antara Mach 5 hingga Mach 10. Negara lain seperti Rusia, India dan Australia juga telah menguji coba prototipe pesawat hipersonik yang bisa membawa rudal hingga senjata nuklir.
“China dan AS telah memulai kompetisi hipersonik. (Terowongan angin yang baru) Akan menjadi fasilitas pengujian darat yang paling kuat dan canggih di dunia, untuk kendaraan hipersonik. Ini jelas kabar baik bagi kami. Saya menunggu penyelesaiannya,” ucap Wu Dafang, profesor Sekolah Penerbangan pada Beihang University di Beijing.
(detik)
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK