Militer – Kelompok separatis Bersenjata di Papua kembali membuat ulah.
Setelah mengganggu keamanan di Papua, mereka membuat cerita soal perlakuan tentara Indonesia di negeri Cenderawasih itu.
Sebelumnya, kelompok bersenjata ini pernah minta dikirim pasukan PBB ke Papua.
Mereka juga menuduh pemerintah Indonesia menyerang warga sipil menggunakan bom dari helikopter.
Kini, mereka membuat propaganda lain soal pemerintah Indonesia yang ingin menyelesaikan masalah di Papua.
Akun Facebook (FB) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memposting sebuah video.
Dalam video berdurasi 1.14 menit tersebut terlihat seorang
kombatan TPNPB mengenggam selongsong peluru yang ia klaim bom udara.
Dikutip dari akun facebook TPNPB, Jumat (14/12) dalam keterangan postingan, TPNPB mengklaim militer Indonesia tak berhenti melakukan serangan bom udara di Kabupaten Nduga.
“Ini adalah bukti bom yang diturunkan dari udara mengunakan helikopter,” tulis postingan akun FB TPNPB.
Dalam postingan, TPNPB juga meminta agar dikirim pasukan PBB ke Irian Jaya.
Sedangkan seseorang yang memegang benda mirip bom tersebut mengklaim aparat
keamanan menganiaya warga setempat.
Menyoal apa yang diklaim oleh TPNPB merupakan bom udara itu jelas salah besar.
Benda yang dipegang itu adalah granat 30mm dan 40 mm dari pelontar granat GP30
M203 yang jamak digunakan oleh pasukan infantri dalam pertempuran.
Pelontar granat jenis lain yang digunakan oleh aparat TNI-Polri ialah SAGL kaliber
40x46mm buatan Bulgaria dan masih banyak lagi.
Lebih konyolnya lagi, postingan lain TPNPB menunjukkan bom yang ternyata itu adalah granat asap White Phosporus.
Gamer PlayerUnknown’s Battlegrounds saja pasti tahu dan tak asing dengan benda-benda macam di atas.
Terlebih pada pernyataan Menko Polhukam Wiranto, beliau mengatakan dalam usaha
penangkapan KKB Egianus Kogeya, TNI-Polri hanya gunakan pelontar granat dan senapan api.
Wiranto juga menegaskan TNI-Polri tak akan gunakan bom udara dalam meladeni ajakan perang KKB Egianus Kogeya.
“Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini dilontarkan dari senapan. Jadi jangan sampai
ada berita simpang-siur,” kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Bom udara yang mungkin dimaksud oleh KKB Egianus Kogeya layaknya JDAM atau Paveway ialah seperti gambar di bawah ini:
Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Paveway sering digunakan oleh tentara
Amerika Serikat (AS) untuk membom tanpa ampun dan tak peduli menyoal HAM ketika
memberangus gerakan teroris macam Taliban, Al-Qaeda, ISIS dan musuh-musuh AS lainnya.
Sementara itu Egianus Kogeya juga memberikan pernyataannya di akun FB TPNPB.
Ia meminta pemboikotan Pilpres 2019.
“Boikot Pilpres 2019,” ujar Egianus.
“Jadi dengan tegas bahwa, saya sampaikan bahwa Gubernur Papua dan gubernur
Papua Barat dan Bupati-bupati dan DPRD dan DPD tidak boleh kasih suara untuk
pemilihan presiden 2019,” tambah Egianus.
Dalam video pernyataan itu, Egianus juga tidak meminta uang, bangunan, pemekaran
kabupaten dan pembangunan jalan namun minta dilepas oleh NKRI.
“Saya minta pengakuan dilepas oleh NKRI, dipisah oleh NKR, Papua harus merdeka,” tutup Egianus.
Sumber: Tribun Bangka
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK