in

2 Pesawat Tempur Skadron Udara 12 Siaga di Lanud Raja Haji Fisabilillah Pekanbaru

Dua pesawat tempur TNI AU dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru saat mendarat di Bandara RHF Tanjungpinang (Dok Dispentak Lanud RHF)

Militer –  Pangkalan Udara (Lanud) Raja Haji Fisabilillah (RHF) mendukung dua unit pesawat tempur Hawk 100/200 milik TNI AU dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru untuk melaksanakan patroli udara di wilayah Kepulauan Riau (Kepri). Dua Pesawat Hawk 100/200 tersebut mendarat di Bandara RHF Tanjungpinang, Selasa (19/2/2019). Operasi patroli udara ini dilaksanakan dalam rangka pengamanan wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia 1 (ALKI 1).

Komandan Lanud RHF Kolonel Pnb Elistar Silaen mengatakan, dalam operasi ini Lanud RHF turut mendukung operasi rutin tersebut dengan menyiapkan crash team, penyediaan fuel dan kebutuhan crew maupun pilot. Lanud RHF juga menyiapkan tim pertahanan pangkalan, serta tim force down yang akan digunakan sewaktu-waktu terdapat situasi kritis. 

“Kita siap mendukung operasi patroli udara ini,” kata Elistar saat meninjau pesawat tempur singgah di Tanjungpinang. 

Elistar menuturkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin dalam mengamankan wilayah ALKI 1 dengan sasaran adalah pengamanan wilayah udara maupun laut dari segala bentuk pelanggaran yang terjadi. Kemudian, terhadap pesawat asing yang melintas wilayah NKRI tanpa izin, sehingga siap untuk melakukan penindakan dengan cara intercept untuk pengusiran atau bahkan dipaksa untuk force down.

“Kegiatan ini flexible jadi tidak dibatasi mulai dari tanggal berapa sampai berapa. Ini adalah operasi rutin yang kita laksanakan, selama diperlukan akan dilakukan patroli untuk memonitor mengamankan penerbangan-penerbangan yang berada di ALKI 1,” kata dia.

Kepala Dinas Operasi Lanud RHF, Mayor Lek Wardoyo menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir ada indikasi terdapat pelanggaran yang dilakukan kapal asing di wilayah ALKI 1, terutama di perairan Kepri. 

“Kita akan berkoordinasi dengan TNI AL kalau ada menmukan pelanggaran yang dilakukan di ALKI 1, kami sampaikan ke TNI AL,” kata Wardoyo 

Lanjut, kata Wardoyo, berbeda dengan bila ada pesawat asing yang masuk di wilayah NKRI, pesawat tempur tetap mencegah dan melakukan pengamanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Dalam operasi ini sebanyak 150 personel dilibatkan sewaktu-waktu terdapat situasi kritis, misalnya mulai crash team, penyediaan fuel dan tim pertahanan pangkalan,” tandas Wardoyo.

Sumber: Daerah Sindonews

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Rusia Ciptakan Drone Kamikaze

Imbangi Kekuatan Tempur Laut TNI AL, Singapura Beli 4 Kapal Selam Jerman