in

Gunakan Hubungan Bilateral, AS Paksa Indonesia Pilih Pesawat Tempur F-15 daripada Sukhoi Su-35

f15 amerika foto: pixabay.com

Indonesia masih proses mempertimbangkan pembelian pesawat tempur dengan dua pilihan dalam genggaman, antara pesawat tempur F-15 buatan Amerika Serikat atau Sukhoi Su-35. Namun rupanya, Amerika Serikat dikabarkan tak tinggal diam tanpa kepastian.

Sehingga, berembuslah kabar dari Washington yang seolah bernada peringatan agar Indonesia segera menentukan pilihan. Kabar itu juga mengaitkan risiko hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat bila pilihan yang terjadi adalah pesawat tempur Su-35 buatan Rusia.

Bahkan, lansiran dari Bloomberg menyatakan Indonesia telah membatalkan pembelian 11 pesawat Sukhoi Su-35, setelah mendapat tekanan dari Washington.

Hal ini pun dikonfirmasi seorang pejabat Indonesia yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa Washington memperingatkan Jakarta. Ancaman AS tersebut didasarkan pada the Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act. Atas pilihan Indonesia itu, AS tawarkan imbalan F-16 kepada Indonesia, tetapi Jakarta lebih memilih membeli F-35.

Sementara itu, berembusnya kabar dari Washington ini langsung mendapat bantahan dari Trenggono sebagai Deputi Kementerian Pertahanan.

Seperti yang ada dalam pemberitaan Jurnal Presisi dari Defense World, Trenggono mengatakan Indonesia saat ini memang belum akan membeli jet tempur Rusia, tetapi juga belum dibatalkan.

Namun, Trenggono mengakui adanya beberapa kendala yang tidak dapat disebutkan, tetapi yang pasti kendala itu bukan dari tekanan Washington.

“Kesepakatan pembelian Su-35 belum dibatalkan dan Jakarta tidak ada tekanan dari Washington untuk membatalkan kesepaktan itu, Kami tidak pernah membatalkan,” jelas Trenggono menutup pernyataan.

Sumber: PikiranRakyat Cirebon

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Drone Canggih Bikin Proyek R80 Habibie Tercoret dari PSN

Militer China dan India di Ambang Perang, Rusia Ikut Tegang