TNI AL terus melakukan upaya untuk mengevakuasi KRI Nanggala 402 yang tenggelam di laut utara Bali. Proses evakuasi dilakukan dengan memperhitungkan dampak torpedo yang masih aktif.
“Semuanya dihitung, torpedonya dihitung kemudian kondisinya seperti itu kan kita tahu, butuh perhitungan yang matang dan tidak gegabah,” ujar Kadispen AL, Laksma TNI Julius Widjojono pada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Menurutnya, dalam proses evakuasi KRI Nanggala di laut utara Bali itu, pihaknya melakukan perhitungan terlebih dahulu sehingga diharapkan evakuasi itu bisa dilakukan dengan baik. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Yudo Margono agar bisa melakukan evakuasi dengan berbagai cara meski membutuhkan waktu.
“Selain untuk mencari tahu faktor apa penyebab kecelakaan, lebih utama lagi untuk mengangkat (evakuasi KRI Nanggala). Bapak KASAL juga begitu kejadian (langsung memerintahkan) bagaimana caranya ini terangkat,” tuturnya.
Dia menambahkan, sejauh ini memang banyak sekali bantuan guna proses evakuasi KRI Nanggala 402 di perairan Nanggala. Hanya saja, tidak mudah untuk mengkoordinir semua bantuan tersebut.
Sebelumnya, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muda Muhammad Ali menagatakan bahwa pihaknya belum menentukan batas waktu evakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.
Dia menerangkan, cepat atau lambatnya proses evakuasi masih harus ditelaah lebih jauh lagi. Menurut dia, semua itu tergantung kondisi cuaca dan kedalaman medan evakuasinya.
“Masalah batas waktu itu tidak bisa tentukan karena tergantung medan dan situasi,” tuturnya di RSAL Dr Mintoharjo, Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (4/5/2021). OKEZONE
Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc
Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK