Intel Marinir Tangkap ‘Jenderal’, Tak Tanggung-Tanggung ‘Bintang 2’ TNI AL

Tim Gabungan Detasemen Intelijen (Denintel) dan Detasemen Provost (Denprov) Pasmar 2, berhasil menangkap seorang pria yang ngaku-ngaku sebagai jenderal bintang dua berpangkat Mayjen.

Pria bernama Dicky Agung Priyana itu ditangkap setelah menyamar sebagai anggota Marinir gadungan dan anggota Polri berpangkat Irjen. Ia diamankan di daerah Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.

Saat diamankan, pihak Denintel menemukan sejumlah barang bukti berupa perlengkapan seragam TNI dan Polri serta cek uang dengan nilai cukup fantastis

Intel Marinir Dapat Informasi

Penangkapan marinir gadungan tersebut berawal ketika Denintel mendapatkan informasi bahwa di sekitar Jalan Raya Gubeng Surabaya ada seorang pria berseragam PDL Marinir mengaku sebagai jenderal bintang dua.

Setelah memastikan keberadaan pria tersebut, Denintel Pasmar 2 langsung menuju ke lokasi untuk melaksanakan penangkapan terhadap oknum marinir gadungan tersebut.

Pria bernama Dicky Agung Priyana itu ditangkap di Komplek Ruko 21 Jalan Raya Gubeng, Surabaya. Ia kemudian di bawa ke kantor Denprov P2 untuk dimintai keterangan.

Ngaku Sebagai Anggota TNI dan Polri

Melansir dari unggahan di Instagram @indonesia_army88, disebutkan bahwa pria tersebut mengaku sebagai anggota TNI AL dan anggota Polri sekaligus.

“TNI AL GADUNGAN BERPANGKAT MAYJEN (Bintang DUA) SERTA JUGA MENGAKU SEBAGAI ANGGOTA POLRI BERPANGKAT IRJEN POL (Bintang Dua),” tulis keterangan unggahan.

Dalam unggahan tersebut, membagikan pula potret pelaku saat menggunakan seragam polisi berpose dengan seorang wanita.

Dari hasil penangkapan itu diamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah KTP atas nama Dicky Agung Priana yang bekerja sebagai karyawa swasta.

Dalam keterangan unggahan @indonesia_army88, petugas juga disebut mengamankan 1 stel baju tactical marinir, 1 buah baret marinir berpangkat bintang dua, 1 stel sepatu PDL KKO, 3 buah tongkat komando, 1 stel PDU Polri berpangkat Irjen, dan 1 cek dari bank BCA Rungkut senilai Rp. 30.000.000.000.

Menurut informasi, TNI gadungan itu disebut akan diserahkan ke Polda Jawa Timur karena dianggap mencemarkan institusi Marinir TNI AL.

sumber: merdeka