in

Nakut Nakutin Iran, 3 Jet Tempur F-16 Israel Kawal 2 Bomber B-52 AS ke Teluk Persia

Jet-jet tempur F-16i Israel saat mengawal pesawat pengebom B-52 AS ke Teluk Persia. Foto/Twitter @idfonline

Tiga jet tempur F-16i Israel mengawal dua pesawat pengebom (bomber) B-52 Amerika Serikat (AS) dalam perjalanan ke Teluk Persia.

Mengutip Times of Israel, Selasa (6/9/2022), manuver yang berlangsung pada hari Minggu itu sebagai gertakan terhadap Iran di tengah ketegangan yang sedang memanas.

“Penerbangan itu diadakan sebagai bagian dari kerja sama erat dengan militer AS, yang mewakili elemen penting dalam memastikan keamanan wilayah udara Negara Israel dan Timur Tengah,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.

Militer Amerika mengatakan sepasang bomber B-52 lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Inggris di Fairford dan terbang di atas Mediterania timur, Semenanjung Arab dan Laut Merah dalam misi pelatihan bersama dengan pesawat tempur Kuwait dan Arab Saudi, sebelum meninggalkan wilayah tersebut.

“Ancaman terhadap AS dan mitra kami tidak akan terjawab,” kata Letnan Jenderal Alexus Grynkewich, perwira tinggi Angkatan Udara AS di Timur Tengah dalam sebuah pernyataan.

“Misi seperti ini…menunjukkan kemampuan kita untuk menggabungkan kekuatan untuk menghalangi dan, jika perlu, mengalahkan musuh kita.”

Meskipun Komando Pusat (CENTCOM) militer AS tidak menyebutkan Iran, Washington telah sering mengirim bomber B-52 ke wilayah tersebut ketika permusuhan membara antara AS dan Iran. Manuver terakhir seperti itu terjadi pada bulan Juni.

Iran juga telah waspada terhadap kemungkinan serangan asing, di mana 51 kota telah dilengkapi dengan sistem pertahanan sipil.

Jet-jet tempur Israel yang mengawal bomber Amerika telah menjadi perlengkapan reguler di langit Timur Tengah karena ketegangan antara Teheran dan Barat telah meningkat di tengah upaya untuk merundingkan kesepakatan nuklir yang diperbarui.

CENTCOM AS diperluas tahun lalu untuk memasukkan Israel, sebuah langkah yang terlihat untuk mendorong kerja sama regional melawan Iran di bawah mantan presiden AS Donald Trump.

Pekan lalu, pabrikan pesawat AS; Boeing, menandatangani kontrak dengan Departemen Pertahanan AS untuk memasok Israel dengan empat pesawat pengisian bahan bakar KC-46. Pesawat multi-peran memungkinkan pengisian bahan bakar di udara untuk jet tempur dan pesawat lain, tetapi juga dapat digunakan untuk transportasi militer.

Bagi Israel, pesawat tersebut dipandang perlu untuk melakukan serangan besar potensial terhadap sasaran di Iran, sekitar 2.000 kilometer (1.200 mil) dari Israel dan jauh di luar jangkauan penerbangan normal jet tempur Israel.

Perundingan nuklir yang disponsori Uni Eropa telah berlangsung selama lebih dari setahun untuk membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Kesepakatan itu, yang ditandatangani antara Iran dan AS, Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia, telah terurai sejak pemerintahan Trump menarik diri dari perjanjian itu pada 2018.

AS kemudian menerapkan kembali sanksi keras dan Iran menanggapi dengan membatalkan banyak komitmennya sendiri terhadap pakta tersebut, termasuk meningkatkan pengayaan uraniumnya ke tingkat yang jauh melampaui batas perjanjian.

Iran sekarang memperkaya uranium hingga kemurnian 60%. Para ahli nonprofilisasi memperingatkan Teheran memiliki cukup uranium yang diperkaya 60% untuk diproses ulang menjadi bahan bakar untuk setidaknya satu bom nuklir.

Israel percaya bahwa AS dan Iran dalam beberapa minggu ke depan akan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tersebut, meskipun Washington mengatakan tanggapan terbaru Teheran dalam negosiasi “tidak konstruktif.” Sindonews

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Panglima TNI dan Kasad Tepis Isu Tak Akur, Meutya: TNI Solid

KSAD: Saya Tak Hadir Rapat di DPR karena Perintah Panglima TNI Cek Pasukan