in

Diakui Ketangguhannya oleh NATO, Ini Sejarah Pasukan Elite Kopasgat TNI AU

Kopasgat. (Foto: MPI)

Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) adalah pasukan elite TNI AU yang kemampuannya telah diakui dunia. Bahkan, panglima pasukan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebut Kopasgat sebagi pasukan khusus yang perlu diwaspadai.

Dilansir dari SINDONews, pasukan elite yang dikenal dengan baret jingganya ini didirikan pada 17 Oktober 1947 dengan nama Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat). Sepanjang sejarahnya, Kopasgat telah beberapa kali berganti nama hingga akhirnya kembali menjadi Kopasgat pada Januari 2022 lalu.

Dibentuknya Kopasgat berawal ketika Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor meminta kepada TNI AU, yang dulu bernama Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), mengirimkan pasukan terjun payung ke Kalimantan untuk membantu membentuk dan melatih gerilyawan guna membantu perjuangan rakyat di Kalimantan.

Kasau saat itu Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma berinisiatif memilih 12 putra asli Kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk melakukan penerjunan. Pada 17 Oktober 1947, 13 prajurit angkatan udara berhasil diterjunkan ke Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menggunakan pesawat C-47 Dakota RI-002, yang diterbangkan pilot Amerika Serikat (AS) Bob Freeberg.

Ke-13 prajurit itu adalah Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi.

Penerjunan oleh 13 prajurit AURI tersebut sekaligus menandai lahirnya Kopasgat.

Pasgat adalah satuan tempur dengan kemampuan tempur di darat, laut, dan udara. Setiap prajurit satuan tempur ini wajib memiliki kualifikasi parakomando (Parako) ditambah kemampuan khusus kematraudaraan untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional sebagai pasukan pemukul siap diterjunkan di segala medan dari kota, hutan, rawa, hingga sungai, dan laut menumpas musuh NKRI.

Pasukan ini memiliki kemampuan khas yang tidak dimiliki pasukan khusus lainnya, yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD), yang tujuannya merebut dan mempertahankan pangkalan untuk dipersiapkan guna pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.

Kopasgat dikenali dengan baret jingganya, yang terinspirasi dari cahaya jingga saat fajar di daerah Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dimana pasukan elite ini dilatih. Kemampuan pasukan khusus ini disegani oleh militer di berbagai negara.

Panglima NATO mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan militer yang patut diwaspadai karena memiliki Kopasgat. Hal ini disampaikan mantan panglima NATO saat ditanya salah seorang mahasiswa di Amerika.

Pujian dan pengakuan juga disampaikan Jenderal Gatot Nurmantyo saat beliau menjabat sebagai Panglima TNI.

“Tidak ada Markas pasukan kecil seperti ini (Paskhas). Denjaka dan Kopasus tidak memiliki markas dengan landasan udara sendiri,” kata Jenderal Gatot saat mengunjungi Mako Korpaskhas di Margahayu, Bandung.

Bukti ketangguhan Kopasgat terlihat pada sejumlah operasi militer, termasuk di Timor Timur dan operasi menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Pasukan Kopasgat berhasil mempertahankan Bandara Armaga Aminggaru, Distrik Omukia Kabupaten Puncak Papua dari serbuan KKB anak buah Lerrymayu Telenggen. Bahkan dalam baku tembak selama 2,5 jam seorang anggota KKB berhasil ditembak mati oleh Pasgat. Okezone

Baju Militer Anak Paling murah https://shope.ee/1AkMGMKChc

Baju Loreng Ala Militer keren https://shope.ee/4V0oF0TRSK


Para tentara KKB (TPNPB)

Kasus Lukas Enembe, KPK Usut Potensi Aliran Uang ke OPM

Militer Ukraina mengklaim membunuh 50 tentara Rusia yang masuk ke negaranya untuk melakukan invasi pada hari ini, Kamis (24/2). (Reuters/Carlos Barria)

Rusia ‘Panas’ Usai Eropa, Anggota NATO dan AS Berencana Kirim Tank, Perang Nuklir Makin Dekat?